Friday, December 4, 2015
Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem
tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal
dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli
sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya
adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan
norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam
kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan
norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini
fungsi-fungsi pranata sosial.
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat
dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
b. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk
mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat
terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial
memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten
(terselubung).
a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial
yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota
masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu
mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.
b. Fungsi laten adalah fungsi pranata
sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak,
tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam
pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.
Pranata Sosial Menuru
Koentjaraningrat adalah:
1. Memenuhi
kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2. Memenuhi
kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup
3. Memenuhi
kebutuhan ilmiah manusia
4. Memenuhi
kebutuhan pendidikan
5. Memenuhi
kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi
6. Memenuhi
kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan tuhan atau alam gaib
7. Memenuhi
kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara
8. Mengurus
kebutuhan jasmani manusia
Sumber
: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-pranata-sosial-menurut-para.html
Tugas Ilmu Sosial Dasar
Pengertian tentang Kelompok Sosial:
In-Group adalah kelompok social yang individu-individunya mengidenti-fikasikan dirinya dengan kelompoknya. Dalam menunjukkan In-Group-nya dalam kehidupan sehari-hari diungkapkan dengan kalimat : kelom-pok saya, group saya, dsb.
Out Group adalah kelompok social yang oleh individu-individu diartikan sebagai musuh kelompoknya atau lawan In-Group. Out-Group sering sering diungkapkan dengan istilah : kelompok mereka, group mereka, kelas mereka, dsb.
Kelompok primer (Primary group) adalah kelompok social pertama, tempat individu saling mengenal, berinteraksi social, dan bekerja sama yang cukup erat. Contoh : keluarga, kekerabatan, dan pertemanan. Kelompok primer disebut juga face-to-face group, adalah kelompok social yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka antar yang satu dengan yang lain. Peran kelompok primer dalam kehidupan manusia sangat penting dan mendasar karena dalam kelompok primer inilah individu pertama kali belajar mengenal diri dan lingkungannya. Melalui kelompok primer seseorang berkembang dan dididik sebagai mahluk social. Pada kelompok primer individu manusia mempelajari nilai-nilai dan norma-norma hidup bersama.
Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok social kedua, tempat individu berhubungan social yang anggotanya cukup banyak sehingga interaksinya kurang intensif dan kurang erat. Contoh : organi-sasi politik, perhimpunan serikat pekerja, kelompok penggemar sepak bola, dsb. Hubungan antar anggota dalam kelompok sekunder lebih obyektif dan rasional, dan peran kelompok sekunder dalam kehidupan manusia ialah untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama
Gemeinschaft (Paguyuban) adalah kehidupan kolektif bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungannya ialah rasa cinta dan kesatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Gesselscaft (Patembayan) bentuk kehidupan kolektif yang diikat oleh ikatan lahir yang biasanya untuk jangka waktu pendek, bahkan lebih bersifat dalam pikiran belaka. Dasar hubungannya ialah ikatan timbal balik.
Kelompok formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal (formal group) adalah suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Contoh kelompok formal: kelompok kerja, panitia, departemen kecil, dan tim proyek. Tujuan kelompok formal: peraturan-peraturan, keanggotaan, pemilihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi dalam ketentuan-ketentuan atau perintah organisasi ini.
Kelompok informal (informal group) juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok-kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Ada kelompok informal yang terdiri dari para manajer disamping kelompok-kelompok informal yang terdiri dari para pekerja non-pengawas.
Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur (Crowd)A. Kerumunan Aktif
B. Kerumunan EkspresifC. Kerumunan Yang Bersifat SementaraD. Kerumunan Yang Bertolak Belakang/Berlawan Dengan Norma Hukum
B. Kerumunan EkspresifC. Kerumunan Yang Bersifat SementaraD. Kerumunan Yang Bertolak Belakang/Berlawan Dengan Norma Hukum
Kerumunan aktif timbulnya secara spontan, bersifat emosional,bersifat destruktif yang bertujuan merusak.Perbuatan ini dilakukan untuk melepaskan perasaan tidak puas, kemarahan maupun kejengkelan terhadap suatu hal.Kerumunan ini dapat menjalar luas karena adanya penularan-penularan sosial.
kerumunan ekspresif tidak mengenal pusat perhatian maupun tujuan yang sama, malainkan hanya mengenal emosi saja.Kerumunan semacam ini tidak merusak, hanya sekadar melepaskan ketegangan emosi sja.
Kerumunan ekspresif dapat berubah menjadi kerumunan aktif.Misalnya penonton sepak bola yang marah pada wasit karena tidak dapat bersikap adil dalam memimpin jalannya sepak bola.
Kerumunan ekspresif dapat berubah menjadi kerumunan aktif.Misalnya penonton sepak bola yang marah pada wasit karena tidak dapat bersikap adil dalam memimpin jalannya sepak bola.
1. Contoh Inconvenient Aggregations
Kumpulan yang kurang menyenangkan karena kehadiran orang lain menjadi penghalang tercapainya tujuan.
Contoh : orang-orang yang- menunggu bis
Kumpulan yang kurang menyenangkan karena kehadiran orang lain menjadi penghalang tercapainya tujuan.
Contoh : orang-orang yang- menunggu bis
2. Panic Crowds
Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari bahaya
Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari bahaya
3. Spectator Crowds
Kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Hampir sama dengan khalayak penonton hanya saja kerumunan ini tak direncanakan.
Kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Hampir sama dengan khalayak penonton hanya saja kerumunan ini tak direncanakan.
1. Acting Mobs
Kerumunan yang bertindak emosional untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik dan berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. Immoral Crowds
Kerumunan yang bersifat immoral dan hampir sama dengan kelompok ekspresif bedanya kerumunan ini bertentangan dengan norma-norma masyarakat
Sumber:
;;
Subscribe to:
Posts (Atom)